Gedung yang sudah
tampak kusam ini tidak bisa menutupi umurnya yang sudah tua. Gedung yang
luasnya lebih dari 1.300 meter persegi tersebut menyimpan banyak sekali sejarah
dan sudah ada sejak jaman penjajahan Belanda.
Gedung tersebut mulai
dibangun pada tahun 1620 oleh Gubernur Jendral Jan Pieterszoon Coen dan
dijadikan sebagai Balai Kota atas
perintah Gubernur Jendral Vaan Horn. Selain itu gedung tersebut juga pernah
dijadikan dewan pengadilan.
Setelah mengalami beberapa
perubahan fungsi, gedung ini akhirnya ditetapkan sebagai Museum Sejarah Jakarta
pada 30 Maret 1974. Atau yang lebih terkenal dengan Museum Fatahillah yang
terletak di Jalan Taman Fatahillah nomor 2, Jakarta Barat.
Museum Fatahillah
Jakarta saat ini menyimpan sekitar 25.000 benda koleksi mulai dari masa
prasejarah hingga koleksi abad ini. Selain itu, terdapat juga perpustakaan yang
menyimpan 1.200 koleksi judul buku. Mulai dari yang berbahasa Melayu, Inggris,
sampai Belanda.
Museum Fatahillah
diperlengkapi pula dengan cafe bernuansa Jakarta tempo dulu, souvenir shop,
musholla, ruang pertemuan dan pameran, serta taman. Waktu Buka Museum
Fatahillah Jakarta adalah Selasa hingga Minggu pukul 09.00 - 15.00 WIB. Pada
hari Senin museum tutup.
Arsitektur yang bergaya
klasik, koleksi yang lengkap, serta nilai historis yang ada didalamnya membuat
menarik para pengunjung untuk datang ke Museum Fatahillah. Biasanya rata-rata
pengunjung yang datang setiap harinya adalah 500 orang.
Menurut Pak Karsiun,
kepala bidang koleksi dan perawatan, pengunjung Fatahillah semakin meningkat
saat Kota Tua disahkan sebagai pusat wisata Jakarta. Saat weekend dan momen
acara pengunjung bias meningkat hingga 200% tetapi kebanyakan yang datang
adalah wisatawan lokal.
Tidak hanya wisatawan lokal
yang mengunjungi Museum Fatahillah, tetapi wisatawan asing pun tertarik untuk
mengunjunginya. Contohnya saja Daniella Henry yang berasal dari Switzerland
datang bersama suami untuk keperluan bisnis dan liburan. “It is a nice museum,
have a good place, good weather, good food, nice people” tegasnya.
Museum Fatahillah juga bisa
menjadi sumber informasi tentang sejarah Jakarta bagi masyarakat luas mulai
dari anak kecil hingga orang dewasa, baik lokal maupun mancanegara. Museum
Fatahillah akan terus diperbaiki dan akan ada konservasi gedung.
Dengan adanya konservasi
gedung diharapkan adanya peningkatan pengunjung serta timbulnya rasa cinta
terhadap sejarah, sehingga museum Fatahillah tetap melekat dalam hati setiap
anak-anak Indonesia dari generasi ke generasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar